DANA, Startup Pembayaran Digital Masa Depan di Indonesia

DANA, Startup Pembayaran Digital Masa Depan di Indonesia – Bayangkan bahwa negara Indonesia di masa depan, di mana orang tak perlu lagi mengandalkan uang tunai sebagai alat pembayaran dan transaksi. Tidak ada lagi antrean panjang di depan ATM (anjungan tunai mandiri) dan kasir supermarket, serta waktu yang terbuang untuk membeli tiket serta membayar berbagai tagihan. Tidak ada lagi yang dipusingkan dengan dompet tebal berisi bermacam-macam kartu dari berbagai merchant.

Karna kecanggihan teknologi, semua transaksi dan pembayaran dapat dilakukan secara nontunai dan tanpa kartu melalui sebuah aplikasi “dompet digital” yang ada di smartphone setiap orang. Kita juga tak perlu merasa was-was saat dompet tertinggal di rumah, karena dompet digital telah menggantikan fungsi dompet fisik. Cukup dengan smartphone, pengguna bisa melakukan pembayaran digital dengan mudah, aman, dan dalam waktu sangat singkat. bet88

DANA, Startup Pembayaran Digital Masa Depan di Indonesia

Negara Indonesia, negeri digital yang bebas dari kerumitan transaksi pembayaran dan keuangan—DANA ingin mewujudkan hal tersebut melalui dompet digital yang mereka kembangkan. Supaya mengetahui lebih jauh mengenai DANA, kami berkesempatan untuk mengobrol bersama CEO DANA, Vincent Henry Iswaratioso. https://www.americannamedaycalendar.com/

Mengenal DANA dan open-platform payment

Didirikan pada saat tahun 2017, DANA merupakan startup yang menyediakan infrastruktur yang memungkinkan masyarakat Indonesia untuk melakukan pembayaran digital serta transaksi secara nontunai dan non-kartu. Vincent secara tegas menyebut DANA sebagai startup di bidang teknologi finansial (tekfin), yakni perusahaan teknologi yang membangun teknologinya untuk sektor finansial.

Yang jauhnya lagi, Vincent menekankan bahwa DANA berbeda dengan layanan transaksi keuangan digital lainnya. Dompet digital DANA hadir dengan konsep open-platform. Yang berarti bahwa, DANA dapat masuk dan digunakan dalam berbagai platform yang berbeda—baik offline maupun online—tapi tetap terintegrasi. DANA juga sudah dapat digunakan di beberapa platform dan aplikasi seperti Bukalapak, TIX ID, juga BBM, dan akan hadir di berbagai merchant lainnya.

Konsep dalam open platform ini, selain memungkinkan dompet digital DANA terhubung dengan berbagai bentuk alat pembayaran, seperti saldo online, kartu debit dan kartu kredit, serta voucher, juga memungkinkan DANA dimanfaatkan oleh bermacam-macam sektor, termasuk pendidikan, layanan publik, layanan sosial, hingga pedagang kaki lima.

Dengan menggunakan konsep terbuka tersebut, DANA ingin menjadi infrastruktur teknologi dan pembayaran digital yang dapat membawa masyarakat Indonesia ke dalam ekosistem keuangan inklusif.

Pembayaran tanpa hambatan di Indonesia

Transaksi dengan uang tunai sering kali dianggap menyulitkan dan tidak praktis. Tidak dapat dimungkiri, pemain yang menyediakan platform payment gateway di Indonesia makin beragam. Meski baru diperkenalkan pada Maret lalu, DANA optimistis dapat memenangkan persaingan di pasaran.

Saat ini, DANA hanya berfokus pada pembayaran digital. Pendapat Vincent, DANA berkonsentrasi untuk menghadirkan user experience yang mudah serta tepat guna.

Selain dengan adanya kemudahan transaksi, keamanan transaksi juga menjadi fitur andalan DANA. Pada saat ini, DANA berusaha mengembangkan produknya untuk menjadi aplikasi yang paling aman dan tepercaya. “Oleh karena layanan yang diberikan oleh DANA menyangkut uang, maka solusi yang dihadirkan harus sangat aman,” ujar Vincent.

Infrastruktur DANA mempunyai tingkat keamanan tinggi, selevel dengan tingkat keamanan perbankan. DANA juga mempunyai Data Center (DC) dan Data Recovery Center (DRC) di Indonesia, yang diklaim termasuk paling canggih dan mumpuni dalam menangani skalabilitas transaksi yang tinggi.

Menerapkan diskusi terbuka

Walaupun belum lama beroperasi di Indonesia, DANA memandang kultur sebagai hal yang sangat penting dalam keberlangsungan perusahaan. Berbagai poin yang tersedia seperti integritas, passion, rendah hati, menerima perubahan, kerja tim, dan proaktif menjadi kultur yang sudah ditekankan sejak karyawan bergabung dengan DANA.

Di balik kultur yang telah berjalan saat ini, Vincent menyebutkan komunikasi sebagai kunci yang ia pegang sejak awal. Tiap Senin, para karyawan akan berkumpul dalam Monday Demo Presentation. Di sini, seluruh karyawan akan mendengarkan perwakilan dari setiap tim mempresentasikan apa yang telah mereka lakukan dalam seminggu ke belakang serta apa yang akan mereka lakukan ke depan.

Semua karyawannya DANA terdiri dari para profesional yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing. “Dalam kantor, mereka punya kesempatan untuk belajar, berbagi ide dan pengetahuan, serta berkolaborasi dengan orang-orang yang ahli di bidangnya. Tiap karyawan mampu bisa mendapat kesempatan untuk memimpin project tertentu, tanpa dibatasi oleh title dan posisi mereka,” papar Vincent.

DANA pun menggelar townhall meeting setiap bulan. Selain dari pada itu, ada pula CEO Chat yang diadakan secara rutin setiap minggu. Pada sesi berformat fireside chat ini, beberapa karyawan baik junior maupun senior akan dipilih secara acak untuk berdiskusi langsung bersama CEO.

“Pada sesi ini, setiap karyawan yang hadir dapat berdiskusi dan mengajukan pertanyaan apapun kepada saya,” ungkap Vincent.

Ketika ditanya tentang apa yang menjadi bagian terfavoritnya bekerja di DANA, Vincent menyebutkan energi. “Kalau kamu datang ke kantor pada hari Senin, kamu akan merasakan energi dari semua orang. Mereka di sini untuk mengerjakan sesuatu yang besar,” ujarnya.

Siap hadapi tantangan untuk misi besar di Indonesia

DANA, Startup Pembayaran Digital Masa Depan di Indonesia

Kesungguhan DANA dalam membawa Indonesia ke era pembayaran digital ini juga terlihat pada desain kantor mereka yang unik. Pada saat memasuki kantor yang terletak di Capital Place lantai 18 ini, kita akan disambut dengan desain yang penuh dengan elemen Indonesia dan dominasi material kaca.

Vincent pun mengakui, pemilihan konsep desain ini memang bertujuan membawa elemen khas Indonesia ke dalam bentuk modern. Sementara dalam penggunaan kaca dimaksudkan sebagai sarana tulis bagi mereka yang menemukan ide tanpa kenal waktu.

Elemen khas dari nusantara pun terlihat jelas pada ornamen-ornamen kayu dari Bali dan pemilihan kain bercorak batik di pilar-pilar dan sleeping pod di kantor DANA. Pemberian nama tempat-tempat di kantor ini pun sengaja menggunakan lokasi geografis di Indonesia, seperti gunung, hutan, pulau, dan sawah.

Pada sekarang ini, DANA telah memiliki lebih dari 200 orang karyawan. Jumlah tersebut nantinya bertambah seiring dengan kebutuhan DANA untuk terus mengembangkan teknologi serta layanan transaksi dan pembayarannya bagi masyarakat Indonesia. Dalam tengah kompetisi yang kian ketat di industri teknologi, talenta yang memiliki kemauan keras untuk belajar dan berubah diharapkan mampu bersaing dan menghadapi berbagai tantangan.

Fakta-fakta Dompet Digital DANA, Produk Asli Indonesia

1. Karya Programmer Lokal

Chrisma memaparkan bahwa membuat aplikasi dompet digital seperti DANA tidaklah mudah. Semua programmer lokal pun mencurahkan ilmu mereka untuk membangun aplikasi ini, sehingga tudingan sebagai aplikasi China adalah absurd.

“Membikin program (e-wallet) itu enggak mudah, dan butuh anak-anak muda Indonesia yang sangat cerdas untuk melakukan itu. Anak muda kita itu mampu melakukannya. Kayak gitu dibilang asing?” ujar Chrisma. Dia pun mengajak agar orang-orang lebih bijak menerima informasi dari media sosial, apalagi informasi yang tidak memiliki sumber valid alias anonim.

2. Data Tersimpan di Indonesia

Informasi tidak benar yang beredar turut menyebut kehadiran DANA bisa menggangu kedaulatan. Itu juga kembali dimentahkan oleh Chrisma karena pusat data DANA berada di Indonesia dan transaksi pun memakai rupiah.

“Gak ada dana dalam negeri ditaruh ke luar negeri. Kita punya data center dan data recovery center, dua-duanya di Indonesia, dan semuanya pakai rupiah,” tegas Chrisma.

Ditegaskan olehnya, DANA tidak mengancam kedaulatan keuangan Indonesia karena DANA bukanlah e-money asing dan hanya menggunakan sistem bank domestik. Dengan itu, tidak ada aliran dana ke luar maupun penguasaan dan pengendalian transaksi yang dilakukan asing.

Chrisma pun menyindir si penyebar hoaks untuk memakai DANA agar bisa merasakan sendiri kemudahan serta keamanan bertransaksi memakai DANA. “Coba dulu DANA, dan bangga dengan DANA,” ajaknya.

Regina Weaver

Back to top